Usaha Pengolahan Pasca Panen Kopi Merapi

Usaha Pengolahan Pasca Panen Kopi Merapi

Kelompok Wanita Tani Merapi
1
Total Proyek
0
Berhasil
1
Berjalan
0%

Pendanaan Dibuka

01 Maret 2020

Proyek Dimulai

01 Mei 2020

Proyek Selesai

01 Oktober 2020

Unit usaha pengolahan kopi Merapi lokasinya berada di Desa Samiran. Dikelola oleh Gapoktan Tsamarun Jabalaini, tetapi saat ini pengolahan kopi dilakukan oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Lestarining Gunung dibawah pengelolaan dari Paguyuban Petani Merapi Merbabu. Pengolahan kopi tersebut dilakukan oleh Ibu-ibu dengan maksud untuk pemberdayaan perempuan. Melalui skema tersebut diharapkan perempuan juga memiliki peran penting dalam membantu ekonomi keluarga. Selain itu juga untuk meningkatkan peran perempuan dalam pengembangan sektor agrokomoditi kopi di area Merapi.

PROFIL USAHA

Jawa memiliki macam-macam jenis kopi. Sebab wilayah Jawa hampir di setiap daerahnya memiliki produk kopi. Sebut saja di Malang ada kopi dampit, bondowoso punya kopi raung dan Ijen, Arabika Java Preanger, Java Arabika Sindoro-Sumbing dan yang sedang naik daun saat ini robusta temanggung. Nama Kopi Merapi memang masih belum sepopuler macam-macam kopi lainnya. Padahal, kopi tersebut sudah dibudidaya sejak zaman Kolonial Belanda. Kopi tersebut ditanam di lereng Gunung Merapi yang hingga kini masih aktif. Saat ini banyak penikmat kopi yang mulai melirik Kopi Merapi, hal ini terlihat dari permintaan kopi Arabika Merapi yang semakin meningkat dan produsen kopi merapi dapat dibilang masih kesusahan untuk memenuhi permintaan tersebut. Selain itu pengembangan kopi di area Merapi menjadi pilihan, dikarenakan komoditas kopi tidak hanya memberikan tambahan nilai ekonomis kepada masyarakat saja, tetapi juga menjaga dari erosi tanah dan lingungan akan tetap lestari.

PROSPEK USAHA

Kopi di area Merapi memang tidak dalam hamparan perkebunan yang luas tetapi merupakan tanaman pekarangan rumah dan hampir setiap rumah memiliki 2 – 5 pohon kopi yang berada di ketinggian diatas 1200 Mdpl. Sehingga produktifitasnya dapat dibilang masih belum banyak dan tidak sebanding dengan permintaan dari konsumen. Banyak Coffee Shop dari daerah Yogyakarta, Semarang, Magelang, Boyolali dan daerah sekitaran wilayah karesidenan Surakarta yang mulai ikut memasarkan kopi arabika dari lereng Gunung Merapi tersebut.

Usaha Pengolahan Pasca Panen Kopi Merapi

Gunung Merapi

Untuk resiko pengolahan pasca panen kopi memang hampir tidak ada. Tetapi hanya masalah pengeringan kopi, karena wilayah pegunungan seperti halnya Gunung Merapi sangat minim akan cahaya matahari dan pada malam hari dapat dipastikan akan hujan dan berkabut. Hal tersebut akan sangat menggangu dalam proses pengeringan kopi dan memperlambat proses pengeringan karena harus sering dimasukan ketika hujan dan dikeluarkan ketika panas. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut Tani Link bekerjasama dengan petani lokal untuk membuat tempat pengeringan yang aman dan tidak perlu mengeluarkan dan masukan ketika panas dan hujan, yaitu dengan membuat tempat pengeringan mirip dengan para-para. Sehingga proses pasca panen akan dapat berjalan dengan yang diharapkan.

Proyek Lainnya

Lihat Semua Proyek